Kamis, 16 Februari 2017

Pengertian, Gejala, Penyebab Penyakit Kanker Serviks Dan Pencegahannya

Kanker serviks dan pencegahannya - Pernahkah anda mendengar kata kanker? Sudah pasti dibenak anda akan mengatakan penyakit yang berbahaya. Namun tahukah anda dengan istilah kanker serviks? Istilah ini di awal kemunculannya dalam iklan layanan masyarakat di televisi, yang dikeluarkan oleh Depkes begitu terdengar asing, namun ada isi di dalamnya yang membuat bertanya-tanya dan terkejut. Yang isinya seperti ini, “setiap satu jam, seorang wanita di Indonesia meninggal akibat dari kanker serviks”. Penyakit apa sebenarnya sampai begitu bahayanya, terdengar menakutkan khususnya bagi seorang wanita. Wanita dari semua umur bisa saja menderita penyakit ini.

Data menyebutkan bahwa lebih dari 70 persen wanita yang menderita penyakit ini dan memeriksakannya, sudah dalam tahap kanker stadium akhir. Penyakit ini dapat dicegah, namun awal kemunculan tidak dapat diketahui karena tanpa gejala sehingga memberi kesan baik-baik saja. Pengobatan kanker ini terlihat begitu sulit, dikarenakan penderita yang terlambat dalam memeriksakan kondisi tubuhnya, sehingga sel kanker dapat begitu cepat menyebar ke organ lain dan berkembang.

Dalam upaya pencegahan seperti vaksinasi virus penyebab kanker serviks terbilang masih mahal di negara berkembang seperti Indonesia. Sehingga yang terjadi banyaknya keterlambatan diagnosis yang dipengaruhi banyak faktor seperti tidak adanya biaya dalam berobat, rendahnya status sosial ekonomi masyarakat yang bisa dibilang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masih kurang apalagi dibuat untuk berobat, keterbatasan sumber daya, minimnya sarana prasana kesehatan yang menfasilitasi penyakit berbahaya semacam kanker jenis ini, tingkat pendidikan yang rendah yang berpengaruh pada kebiasaan hidup masyarakat, kurangnya pengetahuan tentang kanker serviks di dalam lingkungan masyarakat dan lain sebagainya.

Pengertian, Gejala, Penyebab Penyakit Kanker Serviks Dan Pencegahannya

Pengertian, Gejala, Penyebab Penyakit Kanker Serviks Dan Pencegahannya

Di negara berkembang seperti Indonesia, kanker serviks menduduki tingkat pertama yang diderita para wanita, dibandingkan kanker-kanker lainnya seperti kanker payudara. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut:

Pengertian kanker serviks

Kanker serviks atau biasa dikenal dengan kanker leher rahim, adalah kanker yang menyerang leher rahim pada wanita. Kanker yang tumbuh akibat dari infeksi virus, yang pada umumnya penyebabnya dipengaruhi oleh adanya aktivitas seks ini, dapat menjadi ancaman pada wanita.

Pengobatan pada kanker serviks sama halnya dengan kanker lainnya tidak dapat sembuh hanya sekedar meminum obat. Pengobatan mungkin tidak dimaksudkan untuk menghilangkan/mematikan sel kanker yang ada namun dapat menghambat pertumbuhan sel kanker tersebut agar tidak berkembang. Pengobatan seperti operasi pengangkatan, kemoterapi, radioterapi menjadi jalan pengobatan meskipun akan ada efek samping yang terjadi.

Gejala Kanker Serviks

Umumnya, penderita pada stadium awal tidak mendapati gejal-gejala yang serius. Sehingga kanker ini baru diketahui pada stadium akhir dengan tingkat harapan hidup 20%. Gejala yang dapat muncul diantaranya, sebagai berikut:

  1. Terjadi pendarahan pada vagina wanita secara tidak normal, pendarahan tersebut bisa terjadi pada saat setelah melakukan hubungan seks, diluar masa menstruasi dan setelah menopouse. Flek salah satu yang menjadi indikasi dari kanker serviks.
  2. Terjadinya perubahan siklus menstruasi tanpa ada penyebabnya seperti mengalami menstruasi melebihi waktu atau bisa dikatakan pendarahan yang berlebihan.
  3. Merasakan sakit saat berhubungan intim.
  4. Keluarnya cairan yang lain dari biasanya dari vagina secara terus menerus.
  5. Tersumbatnya ginjal sehingga kesulitan dalam buang kecil
  6. Kehilangan selera makan sehingga terjadi penurunan berat badan
  7. Hidronefrosis yaitu terjadi rasa nyeri pada punggung atau pinggang karena pembengkakan pada ginjal
  8. Rasa sakit pada perut bagian bawah dan panggul
  9. Adanya darah dalam urine (hematuria)

Penyebab Penyakit Kanker Serviks

Penyebab utama sel kanker pada serviks tumbuh disebabkan oleh virus, yaitu Human Papilloma Virus atau HPV. HPV ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Pada 70 persen penderita kanker serviks jenis HPV 16 dan HPV 18 lah yang umum menginfeksi dan menjadi penyebab utama kasus kanker di dunia. Infeksi virus ini berlangsung cukup lama dari prakanker sampai pada perkembangan dari kanker serviks itu sendiri. Sebagian besar proses/tahapan dari prakanker menjadi kanker tersebut berlangsung tanpa gejala. Vaksinasi adalah menjadi satu-satunya cara agar infeksi HPV dapat dikurangi sebelum ke tingkat berikutnya atau benar-benar menghilangkan adanya virus tersebut.

Berikut beberapa penyebab yang dapat memicu tumbuhnya sel kanker pada leher rahim, antara lain:
  1. Melakukan hubungan seks terlalu dini menjadi faktor pemicu tumbuhnya sel kanker yang berisiko lebih tinggi
  2. Berganti-ganti pasangan
  3. Merokok
  4. Sistem kekebalan lemah
  5. Melahirkan
  6. Mengonsumsi pil KB yang berlangsung terlalu lama
  7. Kurang memperhatikan kebersihan organ intim seperti membasuh organ intim di tempat umum yang kurang terjaga kebersihannya. Sehingga yang terjadi air untuk membasuh banyak kuman, begitu pun saat menstruasi untuk dianjurkan selalu menjaga kebersihan area V tersebut.

Pencegahan Kanker Serviks

Setiap sakit pasti ada obatnya. Upaya pencegahan juga dapat berarti pemeriksaan atau tes untuk mendeteksi adanya sel kanker tersebut. Meskipun pengobatan kanker ini dirasa sulit, masih bisa dilakukan skrining dan vaksinasi HPV untuk mencegah tertularnya jenis virus lain. Adanya program deteksi dini melalui pap smear juga dapat membantu para wanita dalam mendeteksi pertumbuhan kanker serviks sejak awal. Namun metode tersebut masih digunakan dalam negara maju.

Program pemeriksaan/skrining yang dianjurkan untuk kanker serviks (WHO): skrining pada wanita usia 35-40 tahun minimal sekali. Idealnya lakukan skrining setiap 3 tahun pada wanita usia 25-60 tahun.
Melakukan tes PAP: saat ini sesuai dengan American College of Obstetry Gynecology dan National cancer institute, dianjurkan untuk melakukan tes pap dan panggul setiap tahun untuk wanita yang aktif secara seksual selain itu pada wanita usia mulai usia 18 tahun. Setelah wanita tersebut telah menerima tes pap sebanyak 3 atau lebih maka frekuensi tes bisa dikurangi/jarang.

Menunda aktivitas seks sampai pada usia 20 tahun atau bisa juga sebaiknya monogami atau cukup satu pasangan. Tanpa berganti-ganti pasangan merupakan salah satu cara terbaik dalam menanggulangi adanya perkembangan kanker serviks dalam tubuh penderita. Baca juga artikel kesehatan lainnya: Ciri-Ciri Gejala Kanker Otak Stadium Awal- Stadium 4 Dan Penyebabnya.

Cara mencegah kanker serviks secara alami

Inspeksi visual asam asetat, tes visual menggunakan asam cuka (asam asetat) dan larutan iosium lugol pada serviks, untuk mengetahui perubahan warna yang terjadi setelah dilakukan olesan. Tujuannya, melihat adanya sel yang mengalami displasia sehingga cara ini sama seperti halnya skrining untuk mengetahui awal infeksi terjadi.

Berikut juga beberapa kebiasaan baik dan sederhana yang dapat dilakukan guna mencegah munculnya sel ganas tersebut:
  1. Lakukan pemeriksaan ke dokter atau tenaga medis apabila terjadi gejala-gejala awal yang terjadi diatas sebelum akhirnya terlambat karena sel kanker telah berkembang jauh.
  2. Ubahlah kebiasaan buruk anda menjadi kebiasaan yang lebih bermanfaat. Hindari merokok, karena sudah jelas merokok tidak ada manfaatnya oleh adanya kandungan kimia di dalamnya yang berbahaya bagi kesehatan khususnya seorang wanita.
  3. Jagalah kebersihan diri, terutama kebersihan organ intim.
  4. Setialah pada pasangan anda
    Pada dasarnya, setiap tubuh seseorang terdapat adanya sel-sel kanker. Namun bagaimana caranya untuk menjaga sel kanker itu tetap dalam keadaan tidur, masing-masing individu yang menentukan. Semoga kesehatan selalu menyertai anda.
Demikianlah ulasan dari www.obatpusing.commengenai pengertian, gejala, penyebab penyakit kanker serviks dan pencegahannya. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat untuk semua.

Continue reading